Catatan Guru
Aku sangat menghargai para pahlawan, mereka berjuang dengan
mempertaruhkan jiwa dan raga, harta
nyawa dan segalanya. Mereka yakin itu sebagai jihat fisabilillah dan surga
balasanya. Ketika AKU MASIH KECIL 45 tahun yang lalu dan kata-kata itu terucap oleh orang tuaku. Orang tua doelu yakin
dan percaya akan arti perjuangan, pengorbana untuk negara sebagai perbuatan
yang tidak sia-sia.
Sampailah pada suatu
pagi, ketika hujan rintik aku harus berangkat menjalankan tugas sebagai
pendidik walaupun perjalan sangat melelahkan jalan berlubang penuh lumpur, dan
sampailah aku dikelas. Ketika aku ucapkan kembali kata-kata dari Orang tua Ku
didepan siswa, kita harus sebgai pejuang, demi negara, demi bangsa, harus rela berkorban
nyawa dan harta sebagai pejuang sejati.
Dan ketika itu seorang siswa menjawab, itu doelu pak, sekarang
beda. Sekarang pemuda berjuang demi pemudi apapun akan dikorbankan, sampai di
penjarapun rela. Kalu dulu mengusir Belanda, kalau sekarang mengusir siapa
pak?... Mengusir setan . kalau bigitu banyak setan ya pak? Banyak karena manusia dan setan sudah bekerja
sama.
( MENJADILAH PEJUANG DEMI BANGSANYA) BERLANJUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar